Laboya Barat, Rabu (25-10-2023) Selama ini, petani masih mempraktikkan pertanian tebas bakar hutan sebagai akibat kurang produktifnya lahan yang lama, masih menggunakan bahan kimia dalam usaha pertanian. Namun petani memiliki keinginan yang kuat tanpa memiliki kemampuan untuk merubah pola tersebut sehingga perlu adanya pembelajaran kepada petani terkait praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan serta dukungan bantuan dalam pelaksanaannya.
Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim maka Nusatani Surfaid memberikan program pendampingan kepada para petani berupa pelaksanaan Sekolah Lapang Iklim di Desa Gaura, Kecamatan Laboya Barat, Sumba Barat yang berjarak sekitar 173 km dari Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda dengan jalan yang cukup sulit dan terjal.
SL-Iklim ini merupakan salah satu wadah belajar untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan petani terhadap dampak dari perubahan iklim, sekaligus untuk mengakselerasi peningkatan keterampilan mereka agar mampu beradaptasi dan memitigasi dampak perubahan iklim khususnya di ekosistem pertanian mereka.
BMKG dalam hal ini diwakili oleh Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda turut mendukung kegiatan SL-Iklim. Sebagai Narasumber dalam kegiatan tersebut, tim BMKG memberikan pengetahuan dan wawasan para Faslok Pertanian Program Nusatani tentang pemanasan global, perubahan iklim dan dampaknya dalam sektor pertanian.
SL-Iklim ini didesain sesuai kebutuhan dan mudah dipahami sehingga para Faslok mampu menerjemahkan dan mengaplikasikan informasi cuaca/iklim dari BMKG dalam perencanaan dan aktifitas pertanian di desa. Melalui games yang dimainkan, para faslok mengetahui sekaligus disadarkan akan dampak negatif yang dirasakan secara langsung akibat praktik pertanian yang dilakukan seperti tebas bakar dan penggunaan bahan kimia berlebih.
Diakhir kegiatan tersebut, tim BMKG berharap akan terwujudnya Pertanian cerdas iklim di desa tersebut. Pengetahuan yang didapat oleh para Faslok perlu diajarkan secara berkelanjutan kepada seluruh petani. Pentingnya mengenali iklim di daerah mereka secara baik, mampu secara langsung melakukan pengamatan dan pengolahan data cuaca secara mandiri sekaligus memahami informasi cuaca/iklim dalam upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak Perubahan Iklim di daerah mereka.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi, yaitu melalui: